Sunday 5 July 2009

TANGKUBANG PERAHU INDONESIA











































































































































































Sebagai salah satu gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini, gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 kilometer di sebelah utara kota Bandung. Di balik gunung yang tampak perkasa dan menawan, tersimpan sebuah kisah legenda mistis.

Dalam bahasa Sunda, Tangkuban Perahu artinya adalah "perahu yang terbalik". Di suatu waktu, hidup seorang wanita cantik bernama Dayang Sumbi dengan seorang putra bernama Sangkuriang. Karena sifatnya yang nakal dan tidak berbakti, sang ibu cantik mengusir putranya untuk keluar meninggalkan rumah. Namun kepergian Sangkuriang - sang putra tunggal tercinta - menimbulkan penyesalan mendalam di lubuk hati sang ibu. Hari demi hari dilewati dengan hati yang hanyut dalam kesedihan. Hati seorang ibu yang begitu mencintai putranya menggerakan hati para Dewa Dewi. Dayang Sumbi akhirnya diberikan hidup muda yang abadi guna menemukan kembali sang putra tercinta yang telah hilang. Sangkuriang sendiri menjalani hidup mengembara selama bertahun-tahun. Sampailah suatu ketika sang ibu dipertemukan kembali dengan sang putra tercinta. Namun saat itu, sang ibu dan anak yang telah terpisah lama dan jauh tidak lagi saling mengenal. Kemudian mereka berdua jatuh cinta dan merencanakan pesta pernikahan. Di malam sebelum pernikahan, Dayang Sumbi melihat bekas tanda lahir di pundak Sangkuriang dan akhrinya mengenali bahwa pria yang akan dinikahi ternyata adalah putra darah dagingnya sendiri. Bagaimana mungkin seorang ibu menikahi putranya sendiri?

Karena mengerti benar watak sang anak, Dayang Sumbi menyadari bahwa Sangkuriang tidak akan percaya dan menerima jika kenyataan itu disampaikan kepadanya. Berbagai cara dipikirkan guna membatalkan pernikahan terlarang itu. Akhirnya, Dayang Sumbi mengajukan dua butir tuntutan yang berada di luar keterbatasan manusia dan tidak akan sanggup terkabul dengan kemampuan manusia biasa. Pertama, Dayang Sumbi menginginkan sebuah danau dibangun di sepanjang sungai Citarum. Kedua, Dayang Sumbi menginginkan sebuah perahu yang siap digunakan untuk melintasi danau yang dibangun berdasarkan permintaan pertama. Kedua permintaan tersebut harus diseleseaikan dalam waktu semalam atau sebelum ayam berkokok tanda tibanya fajar. Di luar dugaan, Sangkuriang menyanggupi permintaan kekasih yang merupakan ibunya sendiri. Dengan bantuan kekuatan jin yang gaib, Sangkuriang mulai bekerja. Pada saat fajar hampir tiba, Dayang Sumbi berada dalam kepanikan karena melihat kemungkinan terkabulnya kedua permintaannya. Dayang Sumbi memohon pertolongan kepada para Dewa Dewi untuk mempercepat tibanya fajar. Tak lama kemudian, langit menjadi terang dan ayam pun mulai berkokok. Sangkuriang tidak dapat menerima kegagalan tersebut. Perahu yang hampir selesai dibangun kemudian ditendang. Perahu terbalik dan konon dipercayai berubah menjadi gunung - Tangkuban Perahu.

1 comment:

leez said...

ahkak....wahh dah macam kat london pakai mafla....hehehe....cun